Banta Barensyah ( Aceh )


Sebuah dusun di Aceh hidup seorang anak laki-laki bernama Banta Bareansyah bersama ibunya. Hidup mereka sangat miskin. Pekerjaan mereka hanyalah menampi sekam padi di sebuah kincir padi. Upah mereka pun hanya segenggam beras. Suatu hari tidak ada pekerjaan di kincir padi sehingga mereka tidak bisa makan. Maka ibu Bareansyah pergi meminta beras kepada Yakub saudaranya yang kaya raya. Namun bukannya beras di dapat melainkan bentakan. Tak jauh dari dusun mereka, terdapat sebuah kerajaan yang rajanya sangat arif. Ia mempunyai putri yang bernama Putri Terus Mata yang cantik. Ia akan mau menikah bila ada seorang pria yang dapat mencarikannya pakaian dari emas dan suasa.

Keinginan putri raja sampai juga ke telinga Barensya. "Biarkan aku mencari pakaian itu, Bu. Aku akan berlayar sampai ke negeri seberang. Aku akan menumpang kapal Paman Yakub," kata Barensyah memohon. Dengan berat hati pamannya mengijinkannya ikut. Berbekal seruling dan selembar daun talas ia pun pergi. Sampai ditengah laut ia diturunkan oleh pamannya sesuai permintaan Barensyah. Ia segera menggelar daun talasnya dan ajaib ia bisa terapung. Hembusan angin membawa Barensyah ke tempat yang dituju. Begitu di darat ia segera mencari tukang tenun dan menyampaikan maksudnya. 

Tukang tenun hanya memandang Barensyah dengan tidak percaya.
"Dengan apa kau akan membayarku?" katatukang tenun. "Aku akan membayarnya dengan lagu yang aku tiupkan dari seruling ini. Mulailah Barensyah meniupkan serulingnya dan tukang tenun itu mulai bekerja. Jadilah pakaian emas itu. Ia kemudian berlayar kembali dengan daun talasnya. Di tengah laut ia bertemu dengan kapal Yakub. 

Yakub melihat kilauan di seruling Barensyah, ia tahu itu pakaian emas. Yakub merampas dan melempar Barensyah ke laut. Ombak membawa Barensyah ke tepi pantai. Untung saja ada sepasang suami istri yang menemukannya dan merawatnya hingga sembuh. Setelah Barensyah sembuh ia pamit kepada kedua orang tua itu.

Sampai kembali ke desanya ia mendapat kabar bahwa pamannya akan menikah dengan putri raja. Barensyah marah karena dialah yang mendapatkan pakaian emas itu. Sementara itu saat Yakub akan menikahi putri raja, datang seekor elang, "klik, klik ... pakaian emas itu milik Barensyah," oceh elang. Gegerlah istana, Yakub akhirnya dipenjara dan Banta Barensyah hidup bahagia bersama ibu dan Putri Terus Mata.





EmoticonEmoticon